Sabtu, 30 Mei 2015



IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO) 9001:2008 PADA KONTRAKTOR PT TUNAS JAYA SANUR


Menurut Wiryodiningrat (1997) pada saat ini ISO 9001:2008 menjadi pilihan utama bagi kontraktor yang ingin menerapkan mutu secara konsisten dan sistematis. Sertifikasi ISO 9001:2008 ini menunjukkan kontraktor mempunyai bukti nyata yang diakui secara nasional maupun internasional bahwa perusahaan tersebut benar-benar telah menerapkan manajemen mutu dalam proses produksinya.
PT Tunas Jaya Sanur adalah salah satu perusahaan kontraktor nasional yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2008 dan telah menerapkannya dalam pelaksanaan proyek-proyek jasa konstruksi. Salah satu penerapan ISO 9001:2008 adalah pada proyek pembangunan Apartement Sea Sentosa, Kuta-Badung.
ISO 9001:2008 ini bukan merupakan standar produk, melainkan ISO 2008:9001 ini adalah standar sistem manajemen kualitas. Manfaat dari penerapan ISO 9001:2008 menurut Gaspersz (2001) adalah pertama meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan melalui jaminan kualitas yang terorganisasi dan sistematik. Kedua, perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 diijinkan untuk mengiklankan kepada media massa. Ketiga, meningkatkan kualitas dan produktivitas dari manajemen melalui kerjasama dan komunikasi yang lebih baik. Serta keempat, meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan.
Kontraktor yang ingin mendapatkan sertifikat ISO 9001:2008 ini dapat mengikuti tahapan secara garis besar menurut Gaspersz (2001), diantaranya pertama adanya komitmen dari pimpinan puncak. Kedua, membentuk komite pengarah atau coordinator ISO. Ketiga, mempelajari persyaratan-persyaratan standar dari sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008. Serta keempat, mengimplementasikan sistem manajemen kualitas ISO 9001:2008.
Hasil analisis yang dilakukan dalam penerapan sistem manajemen ISO 9001:2008 pada proyek pembangunan Apartemen & Shopping Arcade Sea Sentosa Hotel oleh PT Tunas Jaya Sanur menunjukkan bahwa pertama tingkat penerapan ISO 9001:2008 ini dinilai masuk dalam kategori baik sekali yakni sebesar 85,69%. Hal ini dilihat dari penilaian penerapan pada 8 klausul, dimana terdapat klausul 4 samapi 8 didalamnya, seperti klausul 4 mengenai sistem manajemen mutu, klausul 5 mengenai tanggung jawab manajemen, klausul 6 mengenai manajemen sumber daya, klausul 7 mengenai realisasi produk, serta klausul 8 mengenai pengukuran analisis serta peningkatan. Penilaian baik sekali yakni sebesar 85,69% menunjukkan bahwa sistem manajemen mutu dan dokumentasi sudah sesuai dengan ISO 9001:2008 dan penerapannya sudah sepenuhnya dilaksanakan di lapangan.
Hasil penilai point kedua mengenai faktor-faktor yang menjadi kendala dalam penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008. Faktor-faktor yang dimaksud dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu sumber daya manusia, mesin atau alat, metode atau prosedur, material, serta uang atau modal. Pada kalusul 4 mengenai sistem manajemen mutu faktor yang menjadi kendala adalah tenaga kerja dan material berupa form. Pada klausul 5 mengenai tanggung jawab manajemen faktor-faktor yang menjadi kendala adalah tenaga kerja, dimana beberapa tenaga kerja sering mengabaikan kebijakan mutu yang telah ada. Terakhir pada klausul 6 mengenai manajemen sumber daya terdapat kendala yang dihadapi yaitu dokumentasi dan staff.

*Keterangan: Ini merupakan ulasan kembali dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, dengan sumber jurnal sebagai berikut:
Santosa, Made Arya Wira, dkk. 2013. Penerapan Standar Sistem Manjemen Mutu (ISO) 9001:2008 Pada Kontraktor PT Tunas Jaya Sanur. Denpasar. Universitas Udayana. Dengan alamat url http://ojs.unud.ac.id/index.php/jieits/article/download/5096/3883 diakses pada tanggal 29 Mei 2015.